hal yang sangat penting digarisbawahi, cedera itu dapat dicegah. dan mencegah lebih baik dari pada mengobati, Nah Cara mencegahnya bagaimana? Kita harus melakukan Kerja sama yang solid antara semua orang yang melindungi anak.
Termasuk, orang tua, keluarga, pengasuh, guru, dan orang dewasa di
sekitar buah hati kita.
Sifat alamiah anak, rasa ingin tahunya sangat tinggi, padahal belum memahami bahaya dan koordinasi belum baik sehingga kita harus melakukan pengawasan cukup demi keselatan buah hati kita.
Kejadian yang paling sering menimpa si kecil, antara lain, choking (tersedak). Tersedak selalu terjadi tiba-tiba, misalnya, ketika anak makan dan tertawa pada saat bersamaan, makan terlalu cepat, tidak mengunyah dengan baik, dikagetkan orang, dan makan sambil bermain (tiduran, lompat, lari). Choking juga terjadi lantaran benda kecil tertelan anak. Mulai kelereng, baterai, manik-manik, hingga koin.
Tersedak tidak boleh disepelekan. Temuan Centers of Disease Control and Prevention menyebutkan, 34 anak dibawa ke IGD (instalasi gawat darurat) setiap hari gara-gara tersedak. Sebanyak 57 anak meninggal setiap tahun karena tidak mendapatkan pertolongan yang memadai saat tersedak.
Ketika tersedak, anak mungkin sudah tidak bisa mengeluarkan suara dengan jelas untuk mengatakan sakitnya.
Segera tanggap bila anak batuk-batuk dengan tangan memegangi leher, suara seperti tercekik, kulit membiru, napas sesak, dan terlihat panik.
Bahaya tersedak adalah menyumbat saluran napas. Kondisi tanpa oksigen selama 4–6 menit berpotensi mengakibatkan kerusakan otak, 6–10 menit sangat mungkin mengakibatkan kerusakan otak, lebih dari 10 menit kerusakan otak permanen.
Bila menemukan anak tersedak dalam kondisi masih sadar, amankan kondisi sekitar, minta bantuan orang yang ada di sekitar untuk menelepon ambulans. Lakukan dengan cepat.
Minta anak batuk kuat-kuat, lalu berikan pukulan punggung.
Posisi kita berlutut agar setinggi anak, lingkarkan tangan kiri di dada anak, bungkukkan anak, lakukan lima kali pukulan dengan menggunakan bagian bawah telapak tangan pada punggung. Lokasinya di tengah atas antara kedua tulang belikat.
Di setiap pukulan punggung, cek apakah benda yang menyumbat sudah keluar.
Bila sumbatan belum keluar, lanjutkan dengan manuver Heimlich (entakan perut).
Caranya, lingkarkan kedua lengan di pinggang anak, ibu jari kepalan tangan diletakkan di tengah perut, di antara pusar dan sisi bawah iga. Tangan yang lain melingkupi kepalan. Entakkan kepalan tangan ke perut anak, ke arah dalam dan atas. Ulangi hingga sumbatan terlepas.
Manfaat dilakukannya manuver Heimlich adalah mengeluarkan udara dari paru-paru sehingga sumbatan terdorong keluar. Tindakan itu efektif mengeluarkan sumbatan pada tenggorok orang dewasa dan anak yang sudah cukup besar.
Sifat alamiah anak, rasa ingin tahunya sangat tinggi, padahal belum memahami bahaya dan koordinasi belum baik sehingga kita harus melakukan pengawasan cukup demi keselatan buah hati kita.
Kejadian yang paling sering menimpa si kecil, antara lain, choking (tersedak). Tersedak selalu terjadi tiba-tiba, misalnya, ketika anak makan dan tertawa pada saat bersamaan, makan terlalu cepat, tidak mengunyah dengan baik, dikagetkan orang, dan makan sambil bermain (tiduran, lompat, lari). Choking juga terjadi lantaran benda kecil tertelan anak. Mulai kelereng, baterai, manik-manik, hingga koin.
Tersedak tidak boleh disepelekan. Temuan Centers of Disease Control and Prevention menyebutkan, 34 anak dibawa ke IGD (instalasi gawat darurat) setiap hari gara-gara tersedak. Sebanyak 57 anak meninggal setiap tahun karena tidak mendapatkan pertolongan yang memadai saat tersedak.
Ketika tersedak, anak mungkin sudah tidak bisa mengeluarkan suara dengan jelas untuk mengatakan sakitnya.
Segera tanggap bila anak batuk-batuk dengan tangan memegangi leher, suara seperti tercekik, kulit membiru, napas sesak, dan terlihat panik.
Bahaya tersedak adalah menyumbat saluran napas. Kondisi tanpa oksigen selama 4–6 menit berpotensi mengakibatkan kerusakan otak, 6–10 menit sangat mungkin mengakibatkan kerusakan otak, lebih dari 10 menit kerusakan otak permanen.
Bila menemukan anak tersedak dalam kondisi masih sadar, amankan kondisi sekitar, minta bantuan orang yang ada di sekitar untuk menelepon ambulans. Lakukan dengan cepat.
Minta anak batuk kuat-kuat, lalu berikan pukulan punggung.
Posisi kita berlutut agar setinggi anak, lingkarkan tangan kiri di dada anak, bungkukkan anak, lakukan lima kali pukulan dengan menggunakan bagian bawah telapak tangan pada punggung. Lokasinya di tengah atas antara kedua tulang belikat.
Di setiap pukulan punggung, cek apakah benda yang menyumbat sudah keluar.
Bila sumbatan belum keluar, lanjutkan dengan manuver Heimlich (entakan perut).
Caranya, lingkarkan kedua lengan di pinggang anak, ibu jari kepalan tangan diletakkan di tengah perut, di antara pusar dan sisi bawah iga. Tangan yang lain melingkupi kepalan. Entakkan kepalan tangan ke perut anak, ke arah dalam dan atas. Ulangi hingga sumbatan terlepas.
Manfaat dilakukannya manuver Heimlich adalah mengeluarkan udara dari paru-paru sehingga sumbatan terdorong keluar. Tindakan itu efektif mengeluarkan sumbatan pada tenggorok orang dewasa dan anak yang sudah cukup besar.
Nah... Itulah yang dapat saya share saat ini, Semoga bermanfaat amin, dan perlu diketahui bahwa artikel ini bersumber dari jpnn.com jadi juga bisa kesana untuk mengetahui Pertolongan Pertama Untuk Anak yang tersedak lebih jelas.
Title : Pertolongan Pertama Untuk Anak yang Tersedak
Description : hal yang sangat penting digarisbawahi, cedera itu dapat dicegah. dan mencegah lebih baik dari pada mengobati, Nah Cara mencegahnya bagaima...
Description : hal yang sangat penting digarisbawahi, cedera itu dapat dicegah. dan mencegah lebih baik dari pada mengobati, Nah Cara mencegahnya bagaima...
0 Response to "Pertolongan Pertama Untuk Anak yang Tersedak"
Posting Komentar